16 Februari 2015

Jangan Paksa untuk Memilih

160215


Tidak pernah aku mengharapkan materi setinggi gunung darimu. Aku hanya meminta perhatian, kepedulian serta pengertianmu. Jika seluas samudera tak bisa kau berikan, maka berilah setidaknya secangkir saja teh yang manis untukku. Biarlah kau sebut aku sedang mengemis padamu, tapi beginilah aku yang terlanjur berharap kebahagiaan darimu. Aku tak mau menyesali keputusan yang telah kubuat untuk bersamamu. Maka bisakah kau renungkan ini lagi untukku?

Jika tidak bisa dan terus seperti ini, maka berlalulah dariku. Akan kutunggu waktu itu datang untuk melahirkan anugerah Allah ini dari perutku. Lalu hiduplah seperti sebelum kita sah untuk bersatu. Karena aku tak ingin melihat kebimbangan dalam wajahmu sehingga menimbulkan banyak pilihan di pikiranmu. Sebab, aku tak menyukai pilihan dan jangan paksa aku untuk memilih diantara kebimbanganmu itu.

Ya Allah, berilah kesabaran dan kekuatan yang besar untukku hari ini, besok dan kelak...aammiinn.

Just Dream

160215

Haruskah aku terus mengemis untuk kesekian kalinya? sesungguhnya aku hanya butuh perhatian dan kepedulian ikhlas tulus darinya itu sebagai kebahagiaanku telah memilih dan memilikinya. Tapi mengapa semakin deras air mataku mengalir mengharapkan itu.

aku hanya ingin tahu, apa yang sebenarnya berada dalam pikiran dan hatinya. Mengapa aku sulit melihatnya. Sebenarnya, dia yang kurang menperhatikan dan mengerti aku atau aku yang belum bisa memahami dia?

Ya Allah tunjukkan serta terangkan jalan terbaik untukku di setiap langkahku di hari ini, besok dan kelak..aamiin.